您的当前位置:首页 > 娱乐 > Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment 正文

Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment

时间:2025-06-11 22:26:42 来源:网络整理 编辑:娱乐

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti meningkatnya penggunaan skema balloo quickqios

Warta Ekonomi,quickqios Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti meningkatnya penggunaan skema balloon paymentoleh perusahaan pembiayaan (multifinance), di tengah perlambatan penjualan kendaraan baru.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, menyatakan bahwa fenomena ini tidak semata-mata didorong oleh lesunya pasar otomotif, tetapi juga merupakan respons atas kebutuhan likuiditas masyarakat.

Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment

Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment

“Skema balloon paymentdi perusahaan multifinance tidak semata-mata disebabkan oleh lesunya penjualan kendaraan baru, melainkan juga sebagai bagian dari strategi responsif terhadap kebutuhan pasar dan likuiditas masyarakat,” jelas Agusman, dikutip Rabu (11/6/2025).

Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment

Baca Juga: OJK Endus Potensi Fraud Kredit Bank Woori Senilai US$78,5 juta Sejak 2023

Cicilan Ringan Tapi Berisiko, OJK Soroti Skema Balloon Payment

Namun, OJK mengingatkan bahwa perusahaan pembiayaan sebaiknya tidak terlalu bergantung pada pola ini. Otoritas mendorong lembaga multifinance untuk terus berinovasi dan memperluas portofolio pembiayaan, terutama ke sektor-sektor potensial lainnya, agar model bisnis menjadi lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Meskipun demikian, multifinance diharapkan terus berinovasi dan memperluas portofolio ke sektor-sektor lain yang potensial agar tidak terlalu mengandalkan skema balloon payment,” lanjutnya.

Sebagai informasi, balloon paymentadalah skema pembiayaan dengan cicilan bulanan ringan, namun menyisakan pelunasan pokok dalam jumlah besar di akhir masa tenor. Skema ini banyak diminati konsumen karena mampu menjaga arus kas jangka pendek, tetapi di sisi lain menyimpan potensi risiko likuiditas saat pembayaran akhir tiba.